Desa Mantar adalah sebuah desa terisolasi yang berada di puncak Gunung Mantar yang memiliki ketinggian 650 Meter dari permukaan laut, desa ini memiliki sejarah yang unik, serta terdapat beberapa peninggalan sejarah berupa benda-benda antik . selain terkenal karena keunikan tradisi dan sejarahnya, desa ini juga terkenal dengan keunikan budaya dan keindahan alamnya. Hampir disetiap sisi anda akan bisa menyaksikan pemandangan alam yang indah dengan latar belakang yang berbeda, seperti saat Matahari terbit dan Matahari tenggelam.
Untuk menuju ke desa Mantar dibutuhkan kesabaran, karena anda akan melewati rute yang berkelok dan tanjakan yang terjal, ada 2 jalur yang bisa ditempuh, yaitu melewati desa Tapir dan desa Klanir Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Jika anda mengambil rute dari desa Tapir maka hanya membutuhkan waktu kurang lebih 35 menit. Dan jika anda mengambil rute dari desa Klanir maka akan membutuhkan waktu kurang lebih 50 menit. Rute manapun yang anda ambil, anda akan melewati pemandangan alam yang menakjubkan. Dan kendaraan yang menuju ke desa ini adalah kendaraan tipe 4WD.
Keunikan lain yang bisa anda dapatkan di desa ini adalah kisah tentang 7 orang albino, bukan hanya kisah..tetapi anda juga langsung bisa melihat buktinya, yaitu 7 orang Albino dari berbagai usia.
Masyarakat desa Mantar meyakini bahwa jumlah Albino didesa mereka akan selalu berjumlah 7 orang, tidak kurang dan tidak lebih. Kisah ini berawal dari sebuah perjanjian antara orang Jerman dan orang Jawa saat kapal yang mereka tumpangi terbalik dan terdampar di sebelah Barat Laut gunung Mantar, tempat tersebut kemudian dinamakan BANGKA BELA, atau Kapal yang terpecah.
Kisah selengkapnya tentang 7 orang Albino tersebut bisa anda dengar langsung dari para tokoh masyarakat Mantar saat anda berkunjung kesini.
2 buah guci kembar yang berasal dari China adalah keunikan lain yang bisa anda lihat, guci tersebut adalah guci dari zaman China Kuno. Hingga saat ini Guci tersebut terkenal dengan berbagai macam cerita yang sarat dengan hal-hal yang berbau mistis. Karena keunikan dan ketenaran Guci tersebut, dan tercium nya beberapa upaya jahat dari berbagai pihak untuk mengambilnya, maka masyarakat desa Mantar melindungi Guci kuno tersebut didalam sebuah bangunan kecil berukuran 1x1 meter didepan halaman depan Mesjid Mantar.
Untuk melihat keindahan alam desa Mantar, anda bisa melakukan round trip dengan mengelilingi desa sambil berjalan kaki atau berkuda. Saat terbaik untuk mendapatkan pemandangan yang spektakuler adalah sore hari sebelum Matahari tenggelam dan pagi hari sebelum Matahari terbit.
Dari sisi sebelah Barat gunung Mantar anda bisa melihat keindahan pemandangan alam dengan Latar belakang pulau Lombok dan selat Alas, gunung Rinjani dan pulau-pulau kecil yang indah seperti pulau Belang, Pulau Kenawa, Pulau Mano, Pulau Kalong, Pulau Panjang dan pulau Paseran.
Dan disisi sebelah Timur saat Matahari terbit anda bisa melihat sebuah pemandangan yang luar biasa indahnya, karena saat itu anda akan merasa seperti berada disebuah negeri diawan.
CONTACT US